FANGIRL AREA!!! Kalau mau baca cerpen disini ada banyak loh, lirik lagu juga ada

Tuesday, December 11, 2018

Short




Sebuah cerita dengan judul ‘Short’ yang artinya singkat, yang masuk dalam kategori short story atau cerita pendek.
Enjoy____ btw harap maklum kalau ada typo, because typo is my style. Hehehe.

.
.
.
Main cast : Malvino x Allura.

1. Malvino


Malvino sugiono. Malvin, cowok berperawakan tinggi, hitam manis. Dia adalah mahasiswa semester akhir, udah lulus sidang nih. Bentar lagi wisuda.

2. Allura Dimantara


Allura dimantara. Allura, begitu dia biasa di panggil adalah salah satu mahasiswi di salah satu kampus terkenal di Yogyakarta. Rupanya yang cantik, sifat nya yang ramah dan prestasi yang dia buat menjadikan salah primadona di kampus nya.

Punya pacar nggak sih?

Dia dulu punya pacar yang bernama Keano.
Keano adalah kakak tingkat Allura pas Sekolah menengah atas dan kini telah menjadi mahasiswa di salah satu universitas negeri di Bandung. Dan yap! Sebenarnya alasan yang memicu perpisahan mereka adalah LDR. Sebenarnya Allura nggak terlalu mempermasalahkan hal ini, tapi berbeda dengan Keano yang sangat tidak menyukai hubungan jarak jauh.
.
.
.
Malvin POV

“Mas, kamu besok ada acara nggak?” - Ibu bertanya sambil berjalan menghampiri gue yang lagi
nonton.

“Jomblo mah always free bu.” - Belum sempet gue ngejawab pertanyaan ibu, malah si tuyul Askar yang ngejawab.

Kampret emang itu bocah.

Askar, Adik gue satu-satu nya yang pengen banget gue musnahin di dunia ini. Ga deng. Meskipun tingkah nya kayak tuyul , gue tetap sayang sama dia. Sayang kalau nggak di bully.

Oke, lupakan soal Aska.

“Besok aku nggak ada kegiatan buk, kenapa?”

“Tuh dibilang juga apa buk. Jomblo kayak mas Malvin itu selalu free.” - Bacot banget ini tuyul botol kecap. Kecap apa hayo? Ga deng, ga bakalan gue sebutin merk. Kalau di endorse baru mau.

“Mas, bisa ikut ibu nggak besok?” - Gue menoleh ke arah ibu,

“kemana buk?”

“KE HATI MU, EAAAAK.”

“Anjing.”

BUK

Satu umpatan dan satu bantal sofa meluncur tepat ke wajah Aska. Bahagianya hati ini.

“Mas! Mulut mu.”

“Iya buk maaf, pangeran khilaf. Jadi kemana?” - Si aska cuman diam dengan ekspresi menahan amarah. Mampus lo.

“Ke rumah tante Dahlia.” - Gue cuman mengangguk paham. Ya mau nggak mau gue harus ngikutin perintah bunda ratu, kalau nggak ntar gue nggak di kasih makan hehehe.
.
.
.

KE ESOKKAN HARINYA

“Kamu udah siap, mas?”

“Iya, udah buk. Ayo berangkat” - Sembari mengangguk pelan gue berjalan ke arah ibu dan langsung bergegas pergi.

Sesampainya gue di rumah tante Dahlia, suasana yang gue lihat lumayan rame. Dengan beberapa ibu-ibu, kalian pasti tau ini acara apa. Yup! Arisan. Faedahnya ibu ngajak gue apasih? Dikira gue jimat pembawa keberuntungan kali ya? Biar ntar pas di kocok, yang keluar nama beliau.

Kedatangan kami langsung di sambut oleh seorang wanita paruh baya, tante dahlia. Cantik, itu pendapat gue pas pertama kali ngeliat dia. Yang gue tau cuman nama dia dan ini kali pertama gue
bertemu dengan beliau.

“Wah, jeng kamu makin cantik aja. Ini anak mu jeng? Tampan nya.” - Beliau langsung memuji gue. Gue cuman tersenyum tipis sembari mencium tangan beliau (salim) lalu menjawab perkataan beliau,

“Iya tante makasih. Tante juga cantik.” - Setelah perkenalan singkat, gue langsung duduk di salah satu kursi. Ibu gue, tante dahlia dan beberapa ibu lainnya berkumpul di salah satu meja. Gue sesekali melihat kondisi rumah tante dahlia sembari meminum jus yang tersedia di samping gue. Rumah nya rapi, dan gue lihat ada satu bingkai paling besar yang berisikan 4 orang. Tante dahlia, suami nya dan 2 gadis yang gue yakinin adalah anak tante lia. Ibu nya cantik, anaknya juga cantik.

“assalamualaikum bun, aku pulang.” - Gue menoleh kearah pintu masuk.

“wa’alaikumsalam, nduk.”

Dia langsung berjalan ke arah tante lia dan mencium tangan beliau.

“Nduk, tolong kamu temanin mas vino ya. Ajak dia ngobrol.” - Dia menoleh ke arah gue dengan tatapan mata yang buat gue terpesona dan gue cuman tersenyum kaku.  Gila mimpi apa gue semalam? Di tatap bidadari gaes. Setelah bercakap ringan dengan beberapa ibu-ibu, dia berjalan menghampiri gue.

Kok gue deg degan ya?
Buset cara jalannya anggun banget. Pengen cepet gue halalin.
Mikir apa gue barusan?

“Hai, gue Allura.” - Dia duduk di samping gue dan menjulurkan tangannya.

“Malvin.” - Gue menerima uluran tangan dia. HALUS BANGET WOI. Sumpah gue ga mau cuci tangan.

“Baru pulang kuliah?” - gue mencoba mencari topik pembicaraan.

“Iya.” - Singkat, padat dan jelas.

“Semester berapa?”

“Semester 6. Lo, kuliah juga?” - akhirnya dia nanya balik gaes.

“2 minggu lagi wisuda.” - Sekejap gue liat ekspresi terkejut di muka dia, tapi detik berikutnya berubah menjadi senyuman. Senyuman yang sangat indah.

“Wah, selamat ya.”

“Iy__”

“Vin, boleh minta tolong ngga?” - Tante Dahlia datang menghampiri gue.

Boleh kok tante. Apasih yang nggak, buat calon mertua hehehe.

“Minta tolong apa tante?”

“Beliin tante sate padang, Allura aja yang temenin kamu.” - Wadaooo, di kasih kesempatan nih gue.

“Iya boleh tante.” Boleh banget hehehe

“Sana nduk, temenin mas vino.” - Allura mengangguk dan mengiyakan perintah bunda nya. Gue dan allura langsung bergegas setelah mencatat pesanan tante lia. Saat perjalanan ke warung sate padang, suasana mobil gue hening banget njir. Bingung gue mau ngomong apa. Gue sesekali curi pandang ke arah dia.

“Kenapa liatin gue mulu?” - Yaaah dia nyadar.

“Gapapa. Pengen aja ngeliatin cewek cantik.” Hehehehe..

“nggak usah gembel deh lo kutil badak.” Anjir gue di katain kutil badak. Enteng banget tuh mulut.

“HAHAHAHAHA. Gue kira lo orangnya pendiam.” - Gue melirik sekilas ke arah Allura.

“Nggak juga. Makanya jangan nilai orang dari sampulnya.” - Iya. Jangan menilai orang dari sampulnya. Jangan menilai buku dari sampulnya. Kalau nggak salah ada juga tuh versi inggrisnya. Tapi gue lupa.

“Udah punya pacar belum lo?” - Gue orangnya gercep men kalau soal cewek.

“Ngapain lo nanya-nanya?” Buset galak banget. Gue kan jadi gemes.

“Pengen tau aja, cewek cantik kayak lo udah ada yang punya belum?”

Allura POV

“Pengen tau aja, cewek cantik kayak lo udah ada yang punya belum?”

Malvino. Kang ngalus.

Tahan-tahan, gue nggak boleh baper.

“Apaansih. Dasar kang kerdus.”

“Yaelah, tinggal jawab Yes or no doang.”

Aku, sih Yes.- Anang hermansyah.

“Belum.” - Gue melihat ke arah luar mobil. Enak ya, sore- sore gini pemandangannya bagus. Pemandangan dimana banyak penjual jajanan di pinggir jalan, orang orang yang berlalu lalang.

“Alhamdulillah deh.” - Gue langsung menoleh ke arah oknum yang kini duduk di samping gue.

“Maksudnya?” - setelah itu gue kembali menoleh lagi ke arah jalanan. Nggak kuat gue liat dia lama-lama.

“Gapapa. Alhamdulillah aja, kan kita harus selalu bersyukur.” - Dia tersenyum genit ke arah gue. Kemudian nyengir. Nggak jelas banget ini anak. Gue memilih untuk ga menanggapi dia. Pemandangan di luar mobil lebih menarik perhatian.

"Minta id line lo dong." - Malvino.

"Gue nggak punya line." - Bukannya apa-apa. Tapi yang gue tau cowok kayak dia ini tipe-tipe playboy.

Brak!!
Ciit!!
Suara benda yang terjatuh dan mobil di rem mendadak oleh Malvin. Untungnya kecepatan mobil nggak terlalu cepat. Hp Dia jatuh, Dasar ceroboh. Trus dia mungut hp dia kan.

"Anjir rusak nih kayaknya, Ra."

"Ya bukan urusan gue, lo sih ceroboh. Sini gue liatin."

"Duh rusak nih, ada yang kurang." - Dia ngotak ngatik hp nya.

"Makanya sini gue liat."

"Ada yang kurang." - Trus dia natap gue.

"Yang kurang itu nomor hp lo hehehe." - Apaansih? Kok muka gue rasanya panas? Ini cowok baru beberapa jam ketemu udah main ngalus aja. Nggak baik nih, nggak baik buat jantung gue.
.
.
.
.
1 minggu berlalu dan berawal dari acara arisan yang di adain di rumah gue. Gue bertemu dan berkenalan dengan cowok bernama Malvin, Malvino sugiono. Selama 1 minggu ini, dia selalu datang ke rumah gue. Gue nggak tau motif dia ke rumah tiap hari itu apa.

Dia selalu ajak gue pergi ke tempat yang sebelumnya nggak pernah gue kunjungin, gue malah nggak tau kalau ada tempat kayak gini di kota gue. Dia orang yang baik, humoris, ngalus. Gue banyak
belajar hal baru dari dia.

“Keluar ayo, cari angin. Bosan nih.” - Gue dengan sengaja ngajak dia keluar, sumpah gue sumpek banget. Di tambah dengan kertas-kertas yang ada di hadapan gue. Tugas.

“Lo mau nyari angin,?” - Gue cuman mengangguk sebagai jawaban. Dan gue liat dia memperbaikin posisi duduknya, lalu...

Puuuuuuuk preeet

“WOI LO NGAPAIN KENTUT DI SINI?! JOROK.” - Dia malah kentut dong. Kurang ajar emang. Dasar daki wajan.

“Hahahahaha, ya kan katanya lo mau cari angin. Tuh gue kasih angin. Free tidak dipungut biaya.” - Yaampun ini kata-kata kasar kayaknya nyagkut deh di tenggorokan gue. pengen gue kasih mantra jampi jampi nih buat manusia hitam.

“Maksud gue kita jalan-jalan. Gue sumpek di rumah dengan kertas-kertas ini.” - Gue memutar bola mata sebal sembari memanyunkan bibir gue. Asli ga peka banget sih ini anak.

“Yaudah, gue tunggu di luar ya.” - Dia langsung berdiri dan berjalan ke luar rumah. Oke, gue ralat. Dia lumayan peka gaes. Secepat kilat gue beresin kertas-kertas sialan ini, dan sedikit merapikan penampilan gue.

“Ayo berangkat.” - Dia nyerahin sebuah helm ke gue, yang langsung gue pake. Setelah pamitan sama bunda, gue dan dia langsung pergi.  Gue nggak tau mau dibawa ke mana nih sama kutil anoa, yang pasti gue ngerasa aman kalau berpergian sama dia. Maklum jiwa satpam dia tuh mendominasi banget. Hahahaha.

“Turun nyonya muda.” - Dia berhenti di depan warung roti bakar. Gue langsung turun dan ngelepasin helm yang gue pakai.

“Duduk sini, nyonya muda.” Gue cuman memutar bola mata melihat kelakuan dia.

“Mang aji nomoto, roti bakar rasa kejunya satu.”

“Siap mas vin.” - Oh saling kenal ternyata.

“Namanya beneran ajinomoto? Lo keliatan akrab sama dia.”

“Kenapa? Cemburu ya sayang? Tenang, aku cuman sayang sama kamu kok.” - Dia ngedipin mata ke gue. Nyebelin banget emang ini orang.

“Bodo amat ah.” - Gue mengalihkan pemandangan gue ke arah Mang ajinomoto yang lagi bikin roti bakar.

“Nama nya mas aji. Penjual roti bakar bertaraf interkakilima. Paling top deh roti bakarnya.” - Gue cuman terkekeh saat dia menceritakan soal mang aji. Bertaraf interkakilima. Lucu ya lo. Tapi emang bener, pas gue cobain roti bakarnya enak banget.

“Allura.” - Gue menoleh ke samping, malvin lagi liatin gue.

“Kenapa?.”

“Mau coba jalanin hubungan sama gue ngga?” - Kembali gue menatap dia dengan tatapan horor.

“hah? maksud lo?” - gue menoleh ke arah dia dengan ekspresi kaget yang sudah ngga terkontrol.
Gue lagi mimpi ya? Barusan Malvin ngajak gue pdkt apa pacaran? Apa apa itu? Ngejalanin hubungan gimana maksudnya? Tolong ini terlalu ambigu. Dia mengambil piring roti bakar yang masih terdapat 2 potong.

“Di depan roti bakar ini. Gue, Malvino sugiono menyatakan perasaan kepada cewek cantik bernama Allura dimantara. Gue cinta sama lo. Gue suka sama lo pas pertama kali liat lo saat acara arisan. Gue pengen deket terus sama lo. Gue mau ngejalanin hubungan sama lo.” - Dia meraih tangan gue, dan menggenggam tangan gue.

“Tapi, kita baru aja kenal vin. Perkenalan kita sangat singkat.” - Gue mencoba mengontrol keadaan jantung gue akibat pernyataan Malvin.

“Gue nggak butuh waktu lama buat mengenal lo. Yang gue tau, lo orang baik. Gue nyaman sama lo. Maka dari itu, ayo jalanin dulu. Kalau nggak cocok yaudah, jangan di paksa.” - Gue menatap mata dia. Keyakinan, itu yang gue lihat.

“kalau boleh jujur, gue juga nyaman sama lo.” - Gue menggenggam balik tangan dia. Dia menatap mata gue.

"Jadi?"

“Ayo kita coba jalanin.”  - Gue tersenyum menatap dia dan gue juga liat da aura kegembiraan di wajah dia. Bahagia.

Malvino POV

“Ayo kita coba jalanin.” - 1 kalimat, 4 kata dan 18 huruf. Sakral. Ntar gue mau nikah sama dia di tanggal 1, bulan 4, tahun 2018. Tapi, sudah lewat. Yasudahlah.

Gue langsung meluk tubuh dia sekilas trus bilang,

“Pelukan sebagai pelepasan kejombloan gue hehehe.” - Di iringin dengan cengira.

“WOI MANG AJINOMOTO, KENALIN INI PACAR GUE. CANTIK KAN?”

“Iya mantap mas.” - Mang aji acungin dua jempol ke arah gue. Untung bukan dua jari, ntar mlah goyang dua jari, tetew. Bikin tik tok yuk mang.

Selamat jadian untuk Allura dan Malvin 💚

'Short = Singkat' Sesingkat perkenalan Allura dan Malvino. Semoga Hubungan yang kalian jalani bertahan lama. Tak sesingkat perkenalan kalian.' 💚



 TERIMA KASIH.

5 comments:

  1. Iya semoga langgeng ya. Itu cast nya foto si kai Exo ya ... hampir salvok

    ReplyDelete
  2. Wkwkwk ... ceritanya lucu, sederhana dan menghibur ^^

    ReplyDelete
  3. Hm, kalau niat dirapikan lagi, pasti keren.

    ReplyDelete
  4. Lucu kak. Suka ceritanya. Hanya saja ada bebrapa kata yg kurang tepat. Seperti dipanggil harusnya disambung. Terus "nya" nggaj bisa berdiri sendiri. Misal kampusnya, mamanya harus sambung. Fightinggg

    ReplyDelete