FANGIRL AREA!!! Kalau mau baca cerpen disini ada banyak loh, lirik lagu juga ada

Tuesday, December 11, 2018

Difference

Short Story~~ 

Cast: Athur x Alura.

1. Athur Alfano Nasution


Athur alfano nasution, biasa di panggil athur. Lelaki berumur 21 tahun yang cukup terkenal di fakultas nya. Seringkali di puji karena ketampanan paras nya, ia juga cukup aktif di beberapa organisasi yang ada di kampus nya.

2. Arselia Sanjaya


Arselia sanjaya, gadis baik dengan fisik yang cantik. Tapi, seperti kata orang 'tidak ada manusia yang sempurna'. Lia, begitu dia biasa di panggil. Dia... Bisu. Memang benar manusia tidak ada yang sempurna, namun itu bukan sebuah halangan untuk menjalanin hidup. Dia bisa menjalani kehidupan yang layak dengan cara nya sendiri. Berbeda bukan alasan untuk menyerah pada hidup bukan? Hidup hanyalah untuk orang-orang yang mampu bertahan, karena hidup itu seperti lautan. Ada saat nya ombak besar yang akan menghiasi kehidupan kita, tidak selamanya kehiduapan berjalan tenang sesuai keinginan kita.
.
.
.
.
.

Kamis, pukul 16.30 

"Tur," - Seseorang datang dari belakang menepuk bahu gue dan berjalan sejajar dengan langkah yang sama.

"Udah selesai kelas lo nyet?." - Gue cuman tersenyum tipis lalu mengangguk pelan untuk merespon pertanyaannya. Adriano subroto, manusia dengan sejuta bacotannya yang bisa bikin orang mendadak pusing.

Dia sahabat gue dari zaman SD sampai sekarang, saat gue udah memasuki bangku kuliah. Sial nya, gue dan dia selalu di takdirkan untuk sekolah dan kuliah di tempat yang sama. Kalau kalian tanya gue bosan atau nggak, jawabannya nggak. Gue nggak bosan sama sekali, tapi enek. Nggak deng.

"Lo bukannya ada kelas?" - Sesaat gue melihat cengiran dari mulut nya.

"Hehehehe. Bosan gue di kelas, daripada ketiduran terus iler gue merembes di meja ya mending gue keluar."

Dan dia adalah manusia paling kurang ajar di dunia.

"Goblok."

Sabtu, pukul 08.30 

Dua gadis cantik sedang duduk menikmati pemandangan mahasiswa yang berlalu lalang dari lantai 3 kampus. Arselia dan Mentari. Mentari, sahabat lia dari SMA.

"Lia, besok malam ada Tulus di Epicentrum. Kamu mau ikut nonton nggak?." - Lia menatap mentari dengan mata berbinar dan menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Besok aku jemput kamu ya, jam 8 harus siap." - Lia menggelengkan kepala nya lalu menulis sesuatu di buku kecil yang selalu dia bawa.

'jangan, aku aja yang kerumah kamu. Biar kamu nggak capek bolak-balik.'

"Yaudah,setuju." - Mentari tersenyum sembari mengedipkan mata ke arah Lia dan mereka pun tertawa bersama. Sungguh pemandangan yang indah bukan? tawa yang berbeda namun dengan sumber yang sama, yaitu kebahagiaan.

"ke kantin yuk, aku lapar." - Satu anggukan dari Lia dan mereka pun lekas berjalan menuju kantin.

BUK

Rencana tuhan emang selalu berbeda.

"Aduh, hati-hati dong kalau jalan." - Keluh seorang pria berperawakan tinggi, Athur.

"Yang salah tuh lo," - Mentari menoleh melihat kedaan Lia.

"Lihat, Temen gue jadi kena tumpahan minuman lo."

"Yang salah tuh temen lo. Dia yang jalan mundur tanpa liat jalan." - Athur.

Tapi kembali lagi, manusia nggak ada yang sempurna. Athur memang tampan, tapi dia tidak seperti pria-pria tampan yang kalian tonton di drama korea. Dia nggak akan tersenyum ramah lalu membersihkan pakaian sang wanita atau melakukan hal 'sweet' layaknya pemain drama.

"Jelas-jelas____," - Ucapan Mentari terpotong karena Lia memegang lengannya lalu menggelengkan kepala nya.

"Hhhhhh, ck." - Satu kali helaan nafas kemudia,

"Yaudah kita sama-sama salah, gue minta maaf." - Ujar mentari sembari menjulurkan tangan untuk bersalaman, tanda damai.

"Hmm," - Athur menerima uluran tangan Mentari lalu menatap Lia,

"Dan lo? Lo juga salah. Jangan diam aja, harusnya lo juga minta maaf ke gue." - Lia buru-buru mengeluarkan buku kecil dari tas nya kemudia menulis,

'Maaf, tadi saya jalan nggak liat-liat.'

Athur menatap Lia dalam diam.

"Kalau gitu, kami permisi dulu." - Mentari menggandeng tangan Lia dan berjalan meninggalkan Athur yang masih berdiri diam, namun detik berikutnya dia menoleh menatap dua gadis yang jalan membelakangi dirinya.

"BAJU LO GAPAPA KAN?" - Baju. Bodoh, seharusnya yang lo tanyain itu keadaan dia. Bukan baju nya.

Lia dan Mentari menoleh ke arah Athur. Lia tersenyum sembari menganggukkan kepala nya dan memberikan tanda 'oke' dengan tangannya yang menandakan dia baik-baik saja.

Semuanya di mulai dari situ. Ketika segelas minuman tumpah mengenai pakaian seorang gadis cantik, Lia. Berawal dari situ, Athur mulai penasaran bagaimana sosok Lia sebenarnya. Sesekali mereka berpapasan saat berjalan.

Diam-diam Athur mulai mengagumi sosok Lia, ia hanya memantau lia dari kejauhan. Dia suka saat Lia tersenyum, ia suka saat Lia memainkan tangannya ketika dia melakukan bahasa isyarat, Athur menyukai semua yang ada di dalam diri Lia meskipun dari kejauahan.

Hingga suatu hari mereka bertemu di sebuah taman dekat kampus. Ini bukan kebetulan, tapi disini terdapat unsur kesengajaan.

Athur, dia sengaja menunggu Lia karena dia tau setiap hari Rabu dan di waktu yang sama Lia akan duduk di sebuah kursi yang terdapat di taman itu sembari mendengarkan musik yang terdapat pada ponselnya, Athur tidak tau lagu apa yang Lia dengarkan karena Lia menggunakan earphone. Yang dia tahu, Lia akan tersenyum sesaat setelah earphone nya terpasang.

Athur berjalan mendekati Lia. Dan menepuk bahu lia dengan pelan, sepertinya Lia tidak menyadari keberadaannya karena terlalu menghayati musik. Lia pun mendongak menatap Athur, lalu melepaskan earphone nya.

"Hai." Sapaan terucap sembari dia mendudukan diri di samping Lia.

"Lo cewek yang waktu itu kan?" - Good. Sungguh akting yang bagus bukan?

Lia menganggukan kepala sembari tersenyum tipis sebagai tanggapan untuk perkataan Athur,

"Gue Athur," - Athur mengulurkan tangannya ke arah Lia dan Lia dengan ramah menerima uluran tangan Athur.

'Saya Lia.' - Lia menunjukan layar ponselnya ke Athur.

Di taman itu, untukpertama kali nya mereka berkenalan secara resmi. Arselia dan Athur. apakah kisah kalian akan berlanjut?
.
.
.
.
"Hai, gue adriano ronaldo."

"eh ga deng, gue adriano subroto. subroto nama bapak gue."


.
.
.
maaf kalau ada typo.

8 comments:

  1. Kak, mau kasih saran aja nih ya, kayanya setelah tanda petik ("), itu nggak perlu strip (-) deh kak

    ReplyDelete
  2. Lanjut kak. Kerenn ihh aku suka. 😍😍😍😍

    ReplyDelete
  3. Tadinya mau mengomentari typo dan penulisan yg kurang tepat, tapi authornya udah minta maaf duluan. Ya udah, dimaafkan. ^^;

    ReplyDelete
  4. Hm... Biar lebih greget, coba pelajari...
    "Show not tell" .

    👍

    ReplyDelete
  5. Btw aku kepo. knapa ada strip setelah tanda tutup kutip, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak. Ini dulu aku bikin iseng buat sesuatu. Ga niat emang, makanya ngasal

      Delete
  6. Apakah kisah mereka akan berlanjut? Iya, berlanjut ke penghulu. Kak ceritanya bagus ^_^, ini cerbung ya? Ditunggu kelanjutannya.

    ReplyDelete